DEMAK – Komandan Kodim 0716/Demak Letkol Kav Maryoto, S.E., MSi., M.M., memimpin langsung upacara bendera 17an di halaman Makodim 0716/Demak, Jalan Kyai Singkil No.1 Demak. Upacara yang rutin digelar setiap sebulan sekali ini diikuti anggota Kodim 0716/Demak dan anggota Minvetcad IV-22/Demak, baik prajurit TNI maupun PNS, Kamis (17/10/2024).
Kali ini bertindak sebagai Komandan upacara Pasi Teritorial Lettu Czi Muhammad Kamidi, Perwira upacara Pgs. Pasi Pers Letda Cpm Muryono, pembaca UUD 1945 Serda Aji Suseno, pengucap Sapta Marga Koptu Rohmat, pembaca Panca Prasetya Korpri PNS Makruf dan pengibar bendera anggota Makodim 0716/Demak.
Baca juga:
Warga Antusias Antri Vaksinasi Dosis Dua
|
Dalam amanatnya, Komandan Kodim selaku Inspektur upacara membacakan amanat Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, S.E., M.Si., yang menyampaikan bahwa puncak peringatan HUT TNI dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2024 di kawasan Monas, Jakarta, yang dihadiri oleh ratusan ribu warga masyarakat. Kehadiran masyarakat secara sukarela pada acara tersebut membuktikan kuatnya hubungan historis dan emosional antara TNI dengan rakyat. Karena rakyat adalah ibu kandung TNI, dan jati diri TNI sebagai Tentara Rakyat tidak akan pernah berubah.
”Untuk itu, pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh personel, yang terlibat pada peringatan HUT ke-79 TNI, baik sebagai bagian dari kepanitiaan maupun sebagai peserta upacara dan pendukung dimanapun berada, ” ucap Dandim membacakan amanat Panglima TNI.
Panglima TNI menyampaikan, dalam waktu dekat, ada dua agenda politik nasional. Pertama, pada tanggal 20 Oktober ini akan dilaksanakan suksesi kepemimpinan nasional, berupa Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih. TNI bersama Polri serta semua komponen masyarakat berkomitmen untuk mengamankan jalannya pelantikan tersebut dengan menjaga stabilitas serta memastikan proses transisi pemerintahan berjalan dengan tertib dan lancar. Kedua, pada bulan November akan dilaksanakan Pemilihan Kepala Daerah Serentak di 37 Provinsi dan 508 Kabupaten/Kota.
”Saya ingatkan kembali bahwa TNI harus netral. Komitmen Netralitas TNI merupakan wujud nyata bahwa TNI tidak ingin kembali ke ranah politik praktis. Namun demikian, tugas TNI dalam Pilkada Serentak harus kalian mengerti dan pahami, yaitu membantu Pemerintah dalam penyelenggaraan Pilkada Serentak dan membantu Polri dalam pengamanan setiap tahapannya, ” tegas Panglima TNI.
Lebih lanjut, dalam rangka menindaklanjuti adanya informasi dan perkembangan situasi di beberapa daerah yang berpotensi memiliki kerawanan menjelang Pilkada Serentak, Panglima TNI mengingatkan agar selalu melakukan pemetaan potensi kerawanan di wilayah masing-masing, melakukan mitigasi atas potensi ancaman kerawanan, jalin komunikasi dengan semua tokoh masyarakat, perkuat sinergitas TNI-Polri dan instansi/organisasi lainnya, serta susun rencana kontijensi pengamanan logistik Pilkada dihadapkan pada potensi bencana alam.
”Saya yakin dan percaya, dengan upaya-upaya tersebut, TNI dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara profesional dan bermartabat, ” pungkas Panglima TNI dalam amanatnya. (Agung).